• Selasa, 2 Oktober 2018
    Prof.Dr. Adiwijaya. S.Si.,M.Si., Rektor Telkom University menjadi juru bicara saat mata kuliah pembentukan karakter berlangsung. Beliau menyampaikan berbagai motivasi, gagasan, dan cerita kepada para mahasiswa jurusan informatika  angkatan 2018.

Pada awal pembicaraan beliau bertanya mengapa kita para mahasiswa/i kuliah, kami bingung dengan pertanyaan itu. Sebagian mahasiswa menjawab kuliah itu penting, ada yang menjawab untuk dapat pekerjaan, ada yang ingin merasakan kuliah, dan banyak lagi alasan lainnya. Setelah sesi pertanyaan itu, beliau melanjutkan pembicaraan ke dalam sebuah cerita tentang seorang eksekutif muda yang bertemu seorang Ibu di dalam pesawat mewah yang bertujuan ke luar negeri. Eksekutif muda itu bertanya kepada Ibu tersebut soal tempat tinggal dan tujuannya. Ibu tersebut menjawab bahwa ia berasal dari sebuah kampung dengan tujuan ke Singapura untuk menjenguk anaknya yang telah melahirkan seorang anak. Karena eksekutif muda itu semakin penasaran, ia kemudian bertanya tentang pekerjaan anak sang Ibu. Ibu itu kemudian menceritakan tentang anak-anak dengan pekerjaan dan tempat tinggal mereka. Namun, Ibu itu menangis ketika hendak menceritakan anak pertamanya, karena sang anak pertama telah berkorban dengan sungguh-sungguh untuk mencari nafkah dan putus sekolah saat masih duduk di bangku SMP demi adik-adiknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak hingga dapat bekerja di luar negeri, karena Ayahnya telah tiada saat sang anak pertama masih berada di bangku SMP.

Pak Adiwijaya juga sempat memberi gagasan soal target, ia sempat menanyakan kepada salah satu mahasiswa soal target tabungan. Beliau memberi solusi kepada para mahasiswa untuk menentukan target di atas target yang kita inginkan. Misalkan target tabungan yang kita inginkan adalah 1 juta rupiah, maka kita perlu targetkan tabungan kita pada skala 2 juta rupiah. Beliu juga menyarankan kita para mahasiswa untuk mengurangi jam tidur kita, maksud beliau adalah kita perlu memanfaatkan waktu kita bukan hanya untuk tidur melainkan untuk beraktifitas dan melakukan hal produktif dengan memanfaatkan waktu jam tidur yang kita kurangi.

  • Mimpi 20 tahun ke depan
    20 tahun adalah waktu yang lama, mimpi saya setelah melewati waktu yang lama itu adalah sudah menguasai skill-skill yang saya perlukan dalam bidang pekerjaan saya di luar kepala. Sudah memiliki keluarga yang harmonis, mendapat kehidupan yang bahagia, sudah mengatur dan membagi waktu dengan sangat baik, dan menjadi seseorang yang dapat memberi manfaat bagi orang banyak.